A. Sejarah
Berdirinya Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki
Pondok
Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki adalah lembaga pendidikan Islam. Sistem
pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan di lembaga ini adalah perpaduan
antara sistem pesantren tradisional dengan pendidikan moderen yang berkembang
saat ini.
Sejak awal
berdirinya, para pendiri pesantren telah menegaskan bahwa pondok pesantren
Al-Mukmin Ngruki sebagai pondok milik umat atau milik seluruh lapisan masyarakat
Islam. Hal ini didasarkan pada keikutsertaan dan andil dari seluruh lapisan
umat Islam dalam membangun dan mengembangkan keberadaan pesantren tersebut
sejak awal proses berdirinya sampai saat ini.
Pondok
Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki merupakan pondok yang mandiri, tidak berada
dibawah (underbouw) organisasi atau kelompok tertentu, tidak berafiliasi pada
golongan atau jam'iyah tertentu, dan tidak berdiri pada satu sekte tertentu. Ia
berdiri ditengah-tengah serta bersikap mengambil jarak yang sama dengan
berbagai golongan maupun organisasi yang ada dan berkembang di masyarakat.
Dengan
demikian subtansi ajaran Islam yang menjadi basic sistem pendidikan dan
pengajaran di pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki senantiasa bertumpu pada
Al-Qur'an dan Sunah Shohihah yang difahami secara kaffah (universal), Syumuul
(komprehenshif) dan mutakaamil (integratif). Dengan cara pandang ini diharapkan
para alumnus pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki menjadi generasi yang
kritis dan taktis sehingga tidak mudah terjebak dalam sikap fanatisme golongan
dan tidak taqlid buta (mengekor atau mengikuti pendapat orang lain yang tidak
dilandasi kebenaran).
Berdirinya
pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki bermula dari adanya kegiatan pengajian
selepas dhuhur di masjid Agung Surakarta. Selanjutnya para da'i dan mubaligh
mengembangkan bentuk pengajian tersebut dengan mendirikan Madrasah Diniyah di
jalan Gading Kidul 72 A Solo. Perkembangan Madrasah ini cukup pesat karena
didukung oleh media massa yaitu RADIS (Radio Dakwah Islam). Dinamika madrasah
yang menggembirakan tersebut selanjutnya mengilhami gagasan para muballigh yang
ada untuk mengasramakan para siswa dalam bentuk lembaga pendidikan pondok
pesantren.
Realitas
sosial masyarakat Solo pasca tahun 1965 dan timbulnya berbagai ancaman yang
dianggap membahayakan eksistensi Islam serta umatnya pada waktu itu, semakin
memotivasi semangat para mubaligh se-Surakarta untuk segera mewujudkan
pendidikan pondok pesantren. Hal ini juga didasarkan pada perspektif dan
pertimbangan sejarah bahwa pesantren pada zaman dulu telah memiliki andil dan
peran yang sangat besar dalam membela, memperjuangkan dan mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia .
Akhirnya,
pada tanggal 10 Maret 1972 berdirilah Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Islam
Al-Mukmin di jalan Gading Kidul No 72 A Solo, di bawah naungan Yayasan
Pendidikan Islam dan Asuhan Yatim Al-Mukmin (YPIA) dengan akte Notaris No. 130
b 1967.
Pada waktu
itu jumlah santri yang diasramakan sebanyak 30 siswa termasuk didalamnya 10
siswa dari Asuhan YPIA. Adapun para perintis dan pendirinya pada waktu itu
adalah Ustadz Abdullah Sungkar, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Ustadz Abdullah
Baraja', Ustadz Yoyok Rosywadi , Ustadz H. Abdul Qohar Daeng Matase dan Ustadz
Hasan Basri, BA serta para pendukung yang lain.
Mengingat
perkembangan santri yang sangat pesat dengan sarana dan prasarana yang masih
terbatas pada waktu itu, maka dua tahun berikutnya yaitu tahun 1974 pengurus
Yayasan Pendidikan dan Asuhan Yatim/Miskin Al-Mukmin (YPIA) memindahkan lokasi
madrasah ke dukuh Ngruki kelurahan Cemani kecamatan Grogol kabupaten Sukoharjo
dengan menempati tanah KH. Abu Amar. Sejak saat itulah pondok pesantren ini
terkenal dengan pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki.
VISI
Terbentuknya generasi muslim yang siap menerima dan mengamalkan Islam secara secara kaffah
Terbentuknya generasi muslim yang siap menerima dan mengamalkan Islam secara secara kaffah
MISI
·
Mencetak kader
Ulama dan cendekia yang amilin fi sabilillah.
·
Melaksanakan
kegiatan pendidikan dan da'wah secara "Independen" dan bertanggung
jawab kepada umat melalui YPIA
·
Melaksanakan proses pembelajaran secara
integral dalam satu kepemimpinan mudirul Ma'had
TUJUAN
Ø Lahirnya
kader ulama dan cendekia yang amilin fi sabilillah.
Ø Lahirnya
generasi yang siap menerima dan mengamalkan Islam secara kaffah
PENJELASAN
Untuk menjelaskan Visi, Misi,dan Tujuan Pesantren ditempuh dua langkah strategis dalam bentuk:
Untuk menjelaskan Visi, Misi,dan Tujuan Pesantren ditempuh dua langkah strategis dalam bentuk:
1. Penjelasan
Detail
Langkah ini diambil agar substansi Visi, Misi, dan Tujuan Pesantren dapat dipahami secara utuh dan jelas oleh segenap strek holder Pesantren, baik Guru, Karyawan, Santri, Wali santri, dan Masyarakat/Umat. Untuk kepentingan ini disusun Profil, Khiththoh dan Tata Tertib Pondok oleh Tim Khusus.
Langkah ini diambil agar substansi Visi, Misi, dan Tujuan Pesantren dapat dipahami secara utuh dan jelas oleh segenap strek holder Pesantren, baik Guru, Karyawan, Santri, Wali santri, dan Masyarakat/Umat. Untuk kepentingan ini disusun Profil, Khiththoh dan Tata Tertib Pondok oleh Tim Khusus.
2. Sosialisasi
Praktis, Efektif, dan Efesien
Subtansi
Visi, Misi, dan Tujuan perlu disosialisasikan dalam bentuk :
a. MOTO
Moto
yang disosialisasikan adalah : "SHOLIH, CERDAS, DAN MANDIRI"
b. Indikator
Keberhasilan Pendidikan
Keberhasilan proses pendidikan pesantren ditandai dengan karakter uot put santri :
Keberhasilan proses pendidikan pesantren ditandai dengan karakter uot put santri :
1. Beraqidah
As Salimah
2. Beribadah
Ash Shohihah
3. Bertafaqquh
Fiddin
4. Berakhlaqul
Karimah
5. Berwawasan
Ilmu Pengetahuan yang luas
6. Berbadan
sehat
7. Trampil
dan mandiri
8. Bersedia
Berjihad Fi Sabilillah
c. Ruh
Proses Pendidikan Pesantren
Seluruh proses pendidikan di Pesantren harus dilandasi pada satu kesatuan ruh/spirit yang dinamakan "Panca Jiwa Pesantren"
Seluruh proses pendidikan di Pesantren harus dilandasi pada satu kesatuan ruh/spirit yang dinamakan "Panca Jiwa Pesantren"
Panca
jiwa Pesantren :
1. Keikhlasan
2. Kesederhanaah
3. Kemandirian
4. Ukhuwah
Islamiyah
5. Kesediaan
Berkorban
B.
Pembelajaran dan
Pelaksanaan kurikulum
1.
Jenjang Pendidikan
Dalam rangka mewujudkan sasaran dan
tujuan di atas serta sebagai upaya untuk menyalurkan siswa sesuai dengan minat,
bakat dan kemampuan yang dimilikinya, maka pondok pesantren Islam Al-Mukmin
Ngruki membuka berbagai unit pendidikan sebagai berikut :
a.
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
b.
Takhasus (TKS/Pra SLTA)
c.
Kulliyyatul Mu'allimin Al Islamiyyah
(KMI)
d.
Madrasah Aliyah (MA)
e.
Ma'had Aly (Sekolah Tinggi)
a.
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Merupakan
unit pendidikan setingkat SLTP yang memadukan pendidikan nasional dan
pendidikan pesantren. Masa pendidikan 3 tahun sebagai kelanjutan dari jenjang
SD/MI. Program unggulan pada unit ini antara lain:
·
Kelas Al Qur'an (kelas ini dititik
beratkan pada aspek quroatul Qur'an dan tahfidz)
·
Kelas Olimpiade (kelas ini dititik
beratkan pada aspek pengembangan materi Matematika dan IPA)
·
Kelas Internasional (kelas ini
dititik beratkan pada pengembangan bahasa internasional yaitu bahasa Arab dan
Inggris)
Unit MTs ini
telah terakreditasi dan dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).
Materi pelajaran Aqidah, Syari'ah, bahasa Arab dan Inggris sebagai materi dasar
yang diajarkan di setiap kelas. Mendidik santri agar memiliki dasar-dasar
keimanan, berwawasan IPTEK, berakhlakul karimah, memiliki kemampuan berbahasa
Arab dan Inggris serta siap melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA (KMI atau
MA). Unit ini menerima putra dan putri dari lulusan SD dan MI
b. Takhasus
(Pra SLTA)
Unit ini merupakan unit persiapan
selama satu tahun. Diperuntukkan siswa putra dan putri dari jenjang SLTP maupun
MTS (non pondok pesantren). Dalam unit ini diperdalam pelajaran bahasa Arab dan
Inggris serta materi khusus kepesantrenan sehingga selama satu tahun diharapkan
memiliki kemampuan untuk menguasai ilmu yang seimbang dengan lulusan MTs / SLTP
Pondok Pesantren Islam Al Mukmin. Dari unit ini santri dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan Madrsah Aliyah kelas satu atau ke jenjang Kuliyyatul
Mu'alimin kelas I. Hasil evaluasi dari ujian akhir di unit takhasus ini hanya
berupa keterangan untuk bisa melanjutkan ke unit MA atau KMI Pondok Pesantren
Islam Al Mukmin.
c. Kulliyyatul
Mu'allimin Al Islamiyyah (KMI)
Dibukanya unit ini bertujuan untuk
mendidik kader dakwah dan guru agama yang siap pakai. Unit ini merupakan
jenjang pendidikan yang setara dengan SLTA. Menerima siswa putra dan putri dari
lulusan SLTP Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin atau pondok pesantren lain yang
memiliki kemiripan kurikulum dengan SLTP Pon Pes Al Mukmin. Lama pendidikan
tiga tahun dengan materi pelajaran terdiri dari 70 persen program kepesantrenan
dan 30 persen program non kepesantrenan (Materi SLTA yang telah disesuaikan).
Di unit ini siswa sebelum mengikuti tugas-tugas akhir wajib menyelesaikan
program-program praktek sebagai berikut:
·
Fathul Kutub (Kajian
analisis dari berbagai kitab kuning yang harus dilaporkan dalam bahasa Arab)
·
Bahts (Karya
tulis dalam bahasa Arab dan atau bahasa Inggris)
·
Amaliyatut Tadris (Praktek
mengajar)
·
Al-Mumtahinus Safahi (Praktek
menguji lesan)
·
Al-Khutbah Arobiyah Wal Injiliziyah (Lulus
seleksi berpidato dalam bahasa Arab dan Inggris)
Dari unit
ini siswa bisa mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan mendapat ijazah negeri
dari Madrasah Aliyah setelah melakukan program Wiyata Bhakti pasca lulus selama
1 tahun. Keberadaan Ijazah lokal KMI juga mendapatkan pengakuan persamaan
(mu'adalah) dari Islamic University Madinah Saudi Arabia.
d. Madrasah
Aliyah (MA)
Madrasah Aliyah Al-Mukmin (MAAM)
mendidik kader dakwah dan intelektual muslim yang beraqidah lurus. Lama
pendidikan 3 tahun. Menerima santri (siswa) dari lulusan SLTP pondok pesantren
Al-Mukmin serta pondok pesantren lain yang sederajat. Dari SLTP atau MTS non
pesantren Al-Mukmin harus lulus seleksi lesan bahasa Arab, bahasa Inggris dan
psycotest.
Selama pendidikan santri menerima
materi pelajaran program kepesantrenan dan program kurikulum Depertemen Agama
yang dipadukan sesuai alokasi waktu yang tersedia. Ujian akhir diselenggarakan
dalam bentuk Ujian Akhir Kepesantrenan (UAK) dan Ujian Akhir Nasional (UAN).
Lulus ujian mendapat ijazah lokal dan ijazah negeri dari Departeman Agama.
Sebelum ujian akhir santri diwajibkan menyelesaikan karya tulis berupa Resensi
Buku dalam bahasa Arab atau bahasa Inggris. Unit ini telah terakreditasi A.
e. Ma'had Aly
(Sekolah Tinggi)
Pesantren Tinggi (Ma'had Aly)
Al-Mukmin sebagai kelanjutan dari jenjang pendidikan setingkat SLTA pondok
pesantren Al-Mukmin (KMI/KMT/MAAM) dan SLTA pondok pesantren yang lain. Unit
ini menyelenggarakan pendidikan strata 1 (S1) dengan kurikulum perpaduan antara
kurikulum Ma'had Aly Al-Islam yang berkembang di Indonesia, STAIN, Al-Jami'ah
Al-Islamiyah Umul Quro di Mekah dan Universitas Islam Timur Tengah yang lain.
Tujuan diselenggarakan Ma'had Aly
sebagai upaya untuk menghadirkan lahirnya ulama' dengan dibekali kemampuan
untuk dapat memanfaatkan IPTEK, profesional pada bidangnya, trasnparansi,
bertanggung-jawab, berdedikasi tinggi serta peka terhadap situasi dan
perkembangan zaman.
- Sistem Pendidikan
Sistem
pendidikan yang dipakai di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki adalah
formal dan non formal.
Sistem
Pendidikan Formal adalah sistem pendidikan klasikal yang diselenggarakan selama
enam hari dalam satu pekan. Dalam hal ini santri harus mengikuti Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) di kelas mulai pikul 07.00 s/d 13.50 WIB, diselingi
istirahat satu kali pada pukul 09.35 s/d 09.50 WIB dan diselingi shalat dhuhur
berjama'ah pada pukul 12.00 s/d 12.30 WIB. Dalam satu hari para siswa rata-rata
mendapatkan 9 jam pelajaran dengan durasi masing-masing pelajaran 40 menit.
Materi program kepesantrenan dengan non kepesantrenan disusun secara acak tanpa
memandang waktu kegiatan pagi atau siang. Untuk sore hari digunakan kegiatan
extra kurikuler yaitu pukul 16.00 (ba'da ashar) sampai pukul 17.15 WIB.
Jadwal di
atas tidak berlaku bagi Ma'had Aly Al-Mukmin karena Ma'had Aly Al-Mukmin masuk
kuliah mulai pukul 13.30 s/d 17.30 WIB hal ini disebabkan sebagian besar Maha
Santri adalah guru wiyata bakti pondok pesantren Islam Al-Mukmin.
Adapun
Pendidikan Non Formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar kelas
dengan maksud menjaga keseimbangan antara aspek keilmuan dan aspek amaliyah
(praktek) yang menjadi ciri khas pesantren. Melalui kegiatan ini, ilmu yang
diperoleh dari kelas langsung bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Selain
itu, fungsi kegiatan non formal disamping untuk mempraktekkan juga dapat
menambah dan memperkuat ilmu para santri. Diantara jenis kegiatan non formal
yang ada di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki adalah: Organisasi Pelajar
(IST), Santri Pecinta Alam (Sapala), Muhawarah, Muhadloroh, Berdakwah di
Masyarakat (Ta'lim Quro'), Pengajian Ba'da Magrib, Baca Al-Qur'an (Qiro'atul
Qur'an), Sorogan (Kajian Kitab), Aneka Olah Raga, Latihan Jurnalistik, Aneka
Kursus.
- Kurikulum
Kurikulum
Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki disusun untuk mencapai sasaran dan
tujuan institusi sebagaimana yang dicanangkan. Berbagai mata pelajaran dan
satuan pendidikan telah disusun dengan penjatahan waktu sesuai tingkatan kelas
dan unit.
Materi
pelajaran Aqidah, Syari'ah dan bahasa Arab merupakan materi pokok yang
diberikan kepada setiap siswa di setiap unit dan tingkatan kelas di Pondok
Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki. Materi bahasa Inggris juga menjadi materi
yang ditekankan kepada setiap siswa setelah ketiga materi tersebut di atas,
disusul materi pelajaran yang disesuaikan dengan kepentingan unit
masing-masing.
Sedangkan
untuk memudahkan pengaturan alokasi waktu pihak pesantren dalam hal ini bagian
akademik di setiap unit melakukan penjadualan secara acak antara kurikulum
Kepesantrenan dan Depertemen Agama sehingga para santri selalu mendapatkan mata
pelajaran program Kepesantrenan dan Depertemen Agama.
C.
Unsur Lain
1.
Ekstrakulikuler
Secara umum santri di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin
Ngruki mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Di luar KBM santri mengikuti
berbagai kegiatan amaliyah (praktek) yang berfungsi untuk meneguhkan keilmuwan,
menyalurkan, mengarahkan, dan memupuk minat bakat para santri. Diantara
kegiatan itu adalah:
a.
Imarotu`s Syu'unit Tholabah (IST) ,
yaitu sebuah wadah latihan para santri untuk berorganisasi, menjadi pemimpin,
manajer serta mengembangkan kreativitas santri.
b.
Santri Pecinta Alam (SAPALA)
KAMUFISA adalah organisasi diluar IST yang menangani santri pecinta alam dengan
anggota santri pilihan. Dalam perkembangan selanjutnya Sapala banyak dibutuhkan
oleh masyarakat untuk pengamanan sipil dalam sebuah acara yang melibatkan massa
banyak seperti pengamanan konggres, aksi-aksi/demontrasi, kegiatan tabligh
akbar, dan lain-lain.
c.
Muhawaroh, yaitu praktek percakapan
bahasa asing (Arab dan Inggris) secara massal yang diselenggarakan setiap hari
Jum'at.
d.
Tasji'ul Lughoh adalah pemberian
kosa kata ataupun mufrodat di kelas maupun di kamar secara rutin dan berkala
kepada para santri yang berfingsi untuk menambah kosa kata bahasa Arab dan
bahasa Inggris serta mempraktekkan dan memgembangkan dalam bentuk jumlah
mufidah (kalimat sempurna).
e.
Muhadloroh, Latihan berpidato dalam
tiga bahasa yaitu bahasa Arab, Inggris, Indonesia yang diadakan setiap Senin,
Kamis sore setelah shalat ashar dan Kamis malam setelah shalat isya'.
f.
Ta'limul Quro' adalah kegiatan
santri yang berupa praktek mengajar dan memberi penerangan agama di
tengah-tengan masyarakat baik di masjid-masjid ataupun rumah-rumah di daerah
cemani dan sekitarnya .
g.
Pengajian Lepas Magrib merupakan
siraman rohani yang diberikan oleh ustadz kepada para santri setelah sholat
magrib sampai menjelang Isya' sesuai jadwal.
h.
Kegiatan Halaqoh adalah kegiatan
kelompok-kelompok kecil yang berjumlah kurang lebih 10 santri dengan seorang
pembimbing diadakan secara berkala setiap pekan sekali untuk melakukan
muhasabah ( instrupeksi diri ) baik dalam hal ilmu dan ibadah amaliyah.
Kegiatan ini juga berfungsi untuk meyadarkan mengingatkan diri dari kealfaan
sehingga para santri dan ustadz dapat meningkatkan ghairah bagi para santri dan
ustadz dalam belajar dan beramal Islami.
i.
Qiro'atul Qur'an, merupakan kegiatan
rutin membaca Al-Qur'an yang diselenggarakan setelah subuh dan setelah magrib
bagi yang tidak mendapat jadwal pengajian lepas magrib dan kajian kitab
j.
Sorogan yaitu santri mengkaji Kitab
dengan bimbingan ustadz yang dilaksanakan setelah magrib.
k.
Olah Raga yang meliputi bela diri,
hiking, camping, bulu tangkis, tenes meja, sepak bola, takraw, basket, gerak
jalan, dll.
l.
Latihan Jurnalistik melalui
pengelolaan majalah berkala yaitu Majalah AL-MUKMINUN dan LISAN serta majalah
dinding (Mading).
m.
Aneka Kursus seperti: Tahsinul
Qiro'ah; komputer, montir, menjahit, tata boga, kaligrafi dan lain-lain.
Aktivitas
yang ada di pondok baik formal maupun non-formal dibuat jadwal rutin dan
teratur dengan batasan-batasan waktu.
2.
Tenaga Edukatif
Peran tenaga
edukatif di tengah-tengah para santri sangat penting karena disamping sebagai
pengajar ilmu sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki, mereka juga harus
berperan dan berfungsi sebagai pendidik yang dituntut untuk menjadi tauladan
bagi para santri dalam beraktivitas dan beramal islami. Para ustadz juga
menjadi tumpuan para santri untuk memecahkan berbagai persoalan yang mereka
hadapi. Selain itu mereka dituntut untuk berperan menggatikan fungsi orang tua
santri mengingat keberadaan para santri di pondok berjauhan dengan orang
tuannya. Untuk itu Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki menempatkan sebagian
besar guru tetap dan ustadz muda untuk tinggal di lingkungan dan bersama para
santri selama 24 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar