Senin, 23 Februari 2015

tentang pondok pesantren al mukmin ngruki





A.    Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki
Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki adalah lembaga pendidikan Islam. Sistem pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan di lembaga ini adalah perpaduan antara sistem pesantren tradisional dengan pendidikan moderen yang berkembang saat ini.
Sejak awal berdirinya, para pendiri pesantren telah menegaskan bahwa pondok pesantren Al-Mukmin Ngruki sebagai pondok milik umat atau milik seluruh lapisan masyarakat Islam. Hal ini didasarkan pada keikutsertaan dan andil dari seluruh lapisan umat Islam dalam membangun dan mengembangkan keberadaan pesantren tersebut sejak awal proses berdirinya sampai saat ini.
Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki merupakan pondok yang mandiri, tidak berada dibawah (underbouw) organisasi atau kelompok tertentu, tidak berafiliasi pada golongan atau jam'iyah tertentu, dan tidak berdiri pada satu sekte tertentu. Ia berdiri ditengah-tengah serta bersikap mengambil jarak yang sama dengan berbagai golongan maupun organisasi yang ada dan berkembang di masyarakat.
Dengan demikian subtansi ajaran Islam yang menjadi basic sistem pendidikan dan pengajaran di pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki senantiasa bertumpu pada Al-Qur'an dan Sunah Shohihah yang difahami secara kaffah (universal), Syumuul (komprehenshif) dan mutakaamil (integratif). Dengan cara pandang ini diharapkan para alumnus pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki menjadi generasi yang kritis dan taktis sehingga tidak mudah terjebak dalam sikap fanatisme golongan dan tidak taqlid buta (mengekor atau mengikuti pendapat orang lain yang tidak dilandasi kebenaran).
Berdirinya pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki bermula dari adanya kegiatan pengajian selepas dhuhur di masjid Agung Surakarta. Selanjutnya para da'i dan mubaligh mengembangkan bentuk pengajian tersebut dengan mendirikan Madrasah Diniyah di jalan Gading Kidul 72 A Solo. Perkembangan Madrasah ini cukup pesat karena didukung oleh media massa yaitu RADIS (Radio Dakwah Islam). Dinamika madrasah yang menggembirakan tersebut selanjutnya mengilhami gagasan para muballigh yang ada untuk mengasramakan para siswa dalam bentuk lembaga pendidikan pondok pesantren.
Realitas sosial masyarakat Solo pasca tahun 1965 dan timbulnya berbagai ancaman yang dianggap membahayakan eksistensi Islam serta umatnya pada waktu itu, semakin memotivasi semangat para mubaligh se-Surakarta untuk segera mewujudkan pendidikan pondok pesantren. Hal ini juga didasarkan pada perspektif dan pertimbangan sejarah bahwa pesantren pada zaman dulu telah memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam membela, memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia .
Akhirnya, pada tanggal 10 Maret 1972 berdirilah Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin di jalan Gading Kidul No 72 A Solo, di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam dan Asuhan Yatim Al-Mukmin (YPIA) dengan akte Notaris No. 130 b 1967.
Pada waktu itu jumlah santri yang diasramakan sebanyak 30 siswa termasuk didalamnya 10 siswa dari Asuhan YPIA. Adapun para perintis dan pendirinya pada waktu itu adalah Ustadz Abdullah Sungkar, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Ustadz Abdullah Baraja', Ustadz Yoyok Rosywadi , Ustadz H. Abdul Qohar Daeng Matase dan Ustadz Hasan Basri, BA serta para pendukung yang lain.
Mengingat perkembangan santri yang sangat pesat dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas pada waktu itu, maka dua tahun berikutnya yaitu tahun 1974 pengurus Yayasan Pendidikan dan Asuhan Yatim/Miskin Al-Mukmin (YPIA) memindahkan lokasi madrasah ke dukuh Ngruki kelurahan Cemani kecamatan Grogol kabupaten Sukoharjo dengan menempati tanah KH. Abu Amar. Sejak saat itulah pondok pesantren ini terkenal dengan pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki.



VISI
Terbentuknya generasi muslim yang siap menerima dan mengamalkan Islam secara secara kaffah
MISI
·         Mencetak kader Ulama dan cendekia yang amilin fi sabilillah.
·         Melaksanakan kegiatan pendidikan dan da'wah secara "Independen" dan bertanggung jawab kepada umat  melalui YPIA
·          Melaksanakan proses pembelajaran secara integral dalam satu kepemimpinan mudirul Ma'had
TUJUAN
Ø  Lahirnya kader ulama dan cendekia yang amilin fi sabilillah.
Ø  Lahirnya generasi yang siap menerima dan mengamalkan Islam secara kaffah
PENJELASAN
Untuk menjelaskan Visi, Misi,dan Tujuan Pesantren ditempuh dua langkah strategis dalam bentuk:
1.      Penjelasan Detail
Langkah ini diambil agar substansi Visi, Misi, dan Tujuan Pesantren dapat dipahami secara utuh dan jelas oleh segenap strek holder Pesantren, baik Guru, Karyawan, Santri, Wali santri, dan Masyarakat/Umat. Untuk kepentingan ini disusun Profil, Khiththoh dan Tata Tertib Pondok oleh Tim Khusus.
2.      Sosialisasi Praktis, Efektif, dan Efesien
Subtansi Visi, Misi, dan Tujuan perlu disosialisasikan dalam bentuk :
a.       MOTO
Moto yang disosialisasikan adalah : "SHOLIH, CERDAS, DAN MANDIRI"
b.      Indikator Keberhasilan Pendidikan
     Keberhasilan proses pendidikan pesantren ditandai dengan karakter uot put santri :
1.      Beraqidah As Salimah
2.      Beribadah Ash Shohihah
3.      Bertafaqquh Fiddin
4.      Berakhlaqul Karimah
5.      Berwawasan Ilmu Pengetahuan yang luas
6.      Berbadan sehat
7.      Trampil dan mandiri
8.      Bersedia Berjihad Fi Sabilillah
c.       Ruh Proses Pendidikan Pesantren
     Seluruh proses pendidikan di Pesantren harus dilandasi pada satu kesatuan ruh/spirit yang dinamakan "Panca Jiwa Pesantren"
Panca jiwa Pesantren :
1.      Keikhlasan
2.      Kesederhanaah
3.      Kemandirian
4.      Ukhuwah Islamiyah
5.      Kesediaan Berkorban



B.     Pembelajaran dan Pelaksanaan kurikulum
1.      Jenjang Pendidikan
Dalam rangka mewujudkan sasaran dan tujuan di atas serta sebagai upaya untuk menyalurkan siswa sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan yang dimilikinya, maka pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki membuka berbagai unit pendidikan sebagai berikut :
a.       Madrasah Tsanawiyah (MTs) 
b.      Takhasus (TKS/Pra SLTA)
c.       Kulliyyatul Mu'allimin Al Islamiyyah (KMI)
d.      Madrasah Aliyah (MA)
e.       Ma'had Aly (Sekolah Tinggi)  
a.       Madrasah Tsanawiyah (MTs) 
Merupakan unit pendidikan setingkat SLTP yang memadukan pendidikan nasional dan pendidikan pesantren. Masa pendidikan 3 tahun sebagai kelanjutan dari jenjang SD/MI. Program unggulan pada unit ini antara lain:
·         Kelas Al Qur'an (kelas ini dititik beratkan pada aspek quroatul Qur'an dan tahfidz)
·         Kelas Olimpiade (kelas ini dititik beratkan pada aspek pengembangan materi Matematika dan IPA)
·         Kelas Internasional (kelas ini dititik beratkan pada pengembangan bahasa internasional yaitu bahasa Arab dan Inggris)
Unit MTs ini telah terakreditasi dan dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).  Materi pelajaran Aqidah, Syari'ah, bahasa Arab dan Inggris sebagai materi dasar yang diajarkan di setiap kelas. Mendidik santri agar memiliki dasar-dasar keimanan, berwawasan IPTEK, berakhlakul karimah, memiliki kemampuan berbahasa Arab dan Inggris serta siap melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA (KMI atau MA). Unit ini menerima putra dan putri dari lulusan SD dan MI
b.      Takhasus (Pra SLTA)
Unit ini merupakan unit persiapan selama satu tahun. Diperuntukkan siswa putra dan putri dari jenjang SLTP maupun MTS (non pondok pesantren). Dalam unit ini diperdalam pelajaran bahasa Arab dan Inggris serta materi khusus kepesantrenan sehingga selama satu tahun diharapkan memiliki kemampuan untuk menguasai ilmu yang seimbang dengan lulusan MTs / SLTP Pondok Pesantren Islam Al Mukmin. Dari unit ini santri dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan Madrsah Aliyah kelas satu atau ke jenjang Kuliyyatul Mu'alimin kelas I. Hasil evaluasi dari ujian akhir di unit takhasus ini hanya berupa keterangan untuk bisa melanjutkan ke unit MA atau KMI Pondok Pesantren Islam Al Mukmin.

c.       Kulliyyatul Mu'allimin Al Islamiyyah (KMI)
Dibukanya unit ini bertujuan untuk mendidik kader dakwah dan guru agama yang siap pakai. Unit ini merupakan jenjang pendidikan yang setara dengan SLTA. Menerima siswa putra dan putri dari lulusan SLTP Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin atau pondok pesantren lain yang memiliki kemiripan kurikulum dengan SLTP Pon Pes Al Mukmin. Lama pendidikan tiga tahun dengan materi pelajaran terdiri dari 70 persen program kepesantrenan dan 30 persen program non kepesantrenan (Materi SLTA yang telah disesuaikan). Di unit ini siswa sebelum mengikuti tugas-tugas akhir wajib menyelesaikan program-program praktek sebagai berikut:
·         Fathul Kutub (Kajian analisis dari berbagai kitab kuning yang harus dilaporkan dalam bahasa Arab)
·         Bahts (Karya tulis dalam bahasa Arab dan atau bahasa Inggris)
·         Amaliyatut Tadris (Praktek mengajar)
·         Al-Mumtahinus Safahi (Praktek menguji lesan)
·         Al-Khutbah Arobiyah Wal Injiliziyah (Lulus seleksi berpidato dalam bahasa Arab dan Inggris)
Dari unit ini siswa bisa mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan mendapat ijazah negeri dari Madrasah Aliyah setelah melakukan program Wiyata Bhakti pasca lulus selama 1 tahun. Keberadaan Ijazah lokal KMI juga mendapatkan pengakuan persamaan (mu'adalah) dari Islamic University Madinah Saudi Arabia.
d.      Madrasah Aliyah (MA)
Madrasah Aliyah Al-Mukmin (MAAM) mendidik kader dakwah dan intelektual muslim yang beraqidah lurus. Lama pendidikan 3 tahun. Menerima santri (siswa) dari lulusan SLTP pondok pesantren Al-Mukmin serta pondok pesantren lain yang sederajat. Dari SLTP atau MTS non pesantren Al-Mukmin harus lulus seleksi lesan bahasa Arab, bahasa Inggris dan psycotest.
Selama pendidikan santri menerima materi pelajaran program kepesantrenan dan program kurikulum Depertemen Agama yang dipadukan sesuai alokasi waktu yang tersedia. Ujian akhir diselenggarakan dalam bentuk Ujian Akhir Kepesantrenan (UAK) dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Lulus ujian mendapat ijazah lokal dan ijazah negeri dari Departeman Agama. Sebelum ujian akhir santri diwajibkan menyelesaikan karya tulis berupa Resensi Buku dalam bahasa Arab atau bahasa Inggris. Unit ini telah terakreditasi A.
e.       Ma'had Aly (Sekolah Tinggi)
Pesantren Tinggi (Ma'had Aly) Al-Mukmin sebagai kelanjutan dari jenjang pendidikan setingkat SLTA pondok pesantren Al-Mukmin (KMI/KMT/MAAM) dan SLTA pondok pesantren yang lain. Unit ini menyelenggarakan pendidikan strata 1 (S1) dengan kurikulum perpaduan antara kurikulum Ma'had Aly Al-Islam yang berkembang di Indonesia, STAIN, Al-Jami'ah Al-Islamiyah Umul Quro di Mekah dan Universitas Islam Timur Tengah yang lain.
Tujuan diselenggarakan Ma'had Aly sebagai upaya untuk menghadirkan lahirnya ulama' dengan dibekali kemampuan untuk dapat memanfaatkan IPTEK, profesional pada bidangnya, trasnparansi, bertanggung-jawab, berdedikasi tinggi serta peka terhadap situasi dan perkembangan zaman.
  1. Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan yang dipakai di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki adalah formal dan non formal.
Sistem Pendidikan Formal adalah sistem pendidikan klasikal yang diselenggarakan selama enam hari dalam satu pekan. Dalam hal ini santri harus mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas mulai pikul 07.00 s/d 13.50 WIB, diselingi istirahat satu kali pada pukul 09.35 s/d 09.50 WIB dan diselingi shalat dhuhur berjama'ah pada pukul 12.00 s/d 12.30 WIB. Dalam satu hari para siswa rata-rata mendapatkan 9 jam pelajaran dengan durasi masing-masing pelajaran 40 menit. Materi program kepesantrenan dengan non kepesantrenan disusun secara acak tanpa memandang waktu kegiatan pagi atau siang. Untuk sore hari digunakan kegiatan extra kurikuler yaitu pukul 16.00 (ba'da ashar) sampai pukul 17.15 WIB.
Jadwal di atas tidak berlaku bagi Ma'had Aly Al-Mukmin karena Ma'had Aly Al-Mukmin masuk kuliah mulai pukul 13.30 s/d 17.30 WIB hal ini disebabkan sebagian besar Maha Santri adalah guru wiyata bakti pondok pesantren Islam Al-Mukmin.
Adapun Pendidikan Non Formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar kelas dengan maksud menjaga keseimbangan antara aspek keilmuan dan aspek amaliyah (praktek) yang menjadi ciri khas pesantren. Melalui kegiatan ini, ilmu yang diperoleh dari kelas langsung bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Selain itu, fungsi kegiatan non formal disamping untuk mempraktekkan juga dapat menambah dan memperkuat ilmu para santri. Diantara jenis kegiatan non formal yang ada di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki adalah: Organisasi Pelajar (IST), Santri Pecinta Alam (Sapala), Muhawarah, Muhadloroh, Berdakwah di Masyarakat (Ta'lim Quro'), Pengajian Ba'da Magrib, Baca Al-Qur'an (Qiro'atul Qur'an), Sorogan (Kajian Kitab), Aneka Olah Raga, Latihan Jurnalistik, Aneka Kursus.
  1. Kurikulum
Kurikulum Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki disusun untuk mencapai sasaran dan tujuan institusi sebagaimana yang dicanangkan. Berbagai mata pelajaran dan satuan pendidikan telah disusun dengan penjatahan waktu sesuai tingkatan kelas dan unit.
Materi pelajaran Aqidah, Syari'ah dan bahasa Arab merupakan materi pokok yang diberikan kepada setiap siswa di setiap unit dan tingkatan kelas di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki. Materi bahasa Inggris juga menjadi materi yang ditekankan kepada setiap siswa setelah ketiga materi tersebut di atas, disusul materi pelajaran yang disesuaikan dengan kepentingan unit masing-masing.
Sedangkan untuk memudahkan pengaturan alokasi waktu pihak pesantren dalam hal ini bagian akademik di setiap unit melakukan penjadualan secara acak antara kurikulum Kepesantrenan dan Depertemen Agama sehingga para santri selalu mendapatkan mata pelajaran program Kepesantrenan dan Depertemen Agama.
C.     Unsur Lain
1.      Ekstrakulikuler
Secara umum santri di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Di luar KBM santri mengikuti berbagai kegiatan amaliyah (praktek) yang berfungsi untuk meneguhkan keilmuwan, menyalurkan, mengarahkan, dan memupuk minat bakat para santri. Diantara kegiatan itu adalah:
a.       Imarotu`s Syu'unit Tholabah (IST) , yaitu sebuah wadah latihan para santri untuk berorganisasi, menjadi pemimpin, manajer serta mengembangkan kreativitas santri.
b.      Santri Pecinta Alam (SAPALA) KAMUFISA adalah organisasi diluar IST yang menangani santri pecinta alam dengan anggota santri pilihan. Dalam perkembangan selanjutnya Sapala banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk pengamanan sipil dalam sebuah acara yang melibatkan massa banyak seperti pengamanan konggres, aksi-aksi/demontrasi, kegiatan tabligh akbar, dan lain-lain.
c.       Muhawaroh, yaitu praktek percakapan bahasa asing (Arab dan Inggris) secara massal yang diselenggarakan setiap hari Jum'at.
d.      Tasji'ul Lughoh adalah pemberian kosa kata ataupun mufrodat di kelas maupun di kamar secara rutin dan berkala kepada para santri yang berfingsi untuk menambah kosa kata bahasa Arab dan bahasa Inggris serta mempraktekkan dan memgembangkan dalam bentuk jumlah mufidah (kalimat sempurna).
e.       Muhadloroh, Latihan berpidato dalam tiga bahasa yaitu bahasa Arab, Inggris, Indonesia yang diadakan setiap Senin, Kamis sore setelah shalat ashar dan Kamis malam setelah shalat isya'.
f.       Ta'limul Quro' adalah kegiatan santri yang berupa praktek mengajar dan memberi penerangan agama di tengah-tengan masyarakat baik di masjid-masjid ataupun rumah-rumah di daerah cemani dan sekitarnya .
g.      Pengajian Lepas Magrib merupakan siraman rohani yang diberikan oleh ustadz kepada para santri setelah sholat magrib sampai menjelang Isya' sesuai jadwal.
h.      Kegiatan Halaqoh adalah kegiatan kelompok-kelompok kecil yang berjumlah kurang lebih 10 santri dengan seorang pembimbing diadakan secara berkala setiap pekan sekali untuk melakukan muhasabah ( instrupeksi diri ) baik dalam hal ilmu dan ibadah amaliyah. Kegiatan ini juga berfungsi untuk meyadarkan mengingatkan diri dari kealfaan sehingga para santri dan ustadz dapat meningkatkan ghairah bagi para santri dan ustadz dalam belajar dan beramal Islami.
i.        Qiro'atul Qur'an, merupakan kegiatan rutin membaca Al-Qur'an yang diselenggarakan setelah subuh dan setelah magrib bagi yang tidak mendapat jadwal pengajian lepas magrib dan kajian kitab
j.        Sorogan yaitu santri mengkaji Kitab dengan bimbingan ustadz yang dilaksanakan setelah magrib.
k.      Olah Raga yang meliputi bela diri, hiking, camping, bulu tangkis, tenes meja, sepak bola, takraw, basket, gerak jalan, dll.
l.        Latihan Jurnalistik melalui pengelolaan majalah berkala yaitu Majalah AL-MUKMINUN dan LISAN serta majalah dinding (Mading).
m.    Aneka Kursus seperti: Tahsinul Qiro'ah; komputer, montir, menjahit, tata boga, kaligrafi dan lain-lain.
Aktivitas yang ada di pondok baik formal maupun non-formal dibuat jadwal rutin dan teratur dengan batasan-batasan waktu.
2.      Tenaga Edukatif
Peran tenaga edukatif di tengah-tengah para santri sangat penting karena disamping sebagai pengajar ilmu sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki, mereka juga harus berperan dan berfungsi sebagai pendidik yang dituntut untuk menjadi tauladan bagi para santri dalam beraktivitas dan beramal islami. Para ustadz juga menjadi tumpuan para santri untuk memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi. Selain itu mereka dituntut untuk berperan menggatikan fungsi orang tua santri mengingat keberadaan para santri di pondok berjauhan dengan orang tuannya. Untuk itu Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki menempatkan sebagian besar guru tetap dan ustadz muda untuk tinggal di lingkungan dan bersama para santri selama 24 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar